Kegunaan Fungsi Vlookup dan Hlookup pada microsoft excel

Fungsi vlookup dan hlookup adalah fungsi pembacaan tabel di microsoft excel. Fungsi pembacaan tabel digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih data tabel. Fungsi vlookup digunakan jika data tabel disusun secara vertikal, sedangkan fungsi hlookup digunakan jika data tabel disusun secara horizontal. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan dijelaskan pengertian fungsi vlookup dan hlookup beserta contohnya.

1. Fungsi VLOOKUP, digunakan untuk mengambil data sel dari suatu kolom tabel vertical atau untuk membaca tabel vertical dengan menggunakan nilai kunci pembanding, serta pffset kolom (nomor urut kolom) yang menunjukkan posisi data yang akan dibaca pada kolom-kolom tabel. Bentuk dari fungsi VLOOKUP adalah:

=VLOOKUP(lookup_value;table_array;col_index_num;range_valookup).

Keterangan:

Lookup_value, adalah alamat sel dari suatu kolom tab yang digunakan sebagai kunci pembacaan tabel.

Table_array, adalah nama range tabel yang akan dibaca.

Col_index_num, adalah nomor urut kolom yang harus digunakan sebagai penentu posisi atau nomor urut kolom pada tabel data yang akan dibaca.

Contoh: Perhatikan tabel berikut ini:

88

Seleksi range sel yang berisi data pada tabel diatas yaitu sel A2 sampai dengan B5. Pastikan bahwa judul kolom tabel tidak disertakan dalam area seleksi.

89

Kemudian klik kotak Name Box dan ketik nama range, sebagai contoh kita beri nama rangenya dengan nama MUSIK lalu tekan enter.

93

Setelah itu kita akan dapat menggunakan fungsi VLOOKUP. Pada kolom G2, G3, G4, G5, G6 dan kolom H2, H3, H4, H5, H6 menggunakan rumus fungsi VLOOKUP.

92

Rumus fungsi VLOOKUP pada kolom G dan H pada tabel diatas dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

94

Keterangan:

Angka 2 pada rumus diatas adalah nomor urut kolom nama musik (kolom B).

95

Keterangan:

Angka 3 pada rumus diatas adalah nomor urut kolom harga (kolom C).

2. Fungsi HLOOKUP, digunakan untuk mengambil data sel dari suatu kolom tabel horizontal atau untuk membaca tabel horizontal dengan menggunakan nilai kunci pembanding, serta offset baris (nomor urut baris) yang menunjukkan posisi data yang akan dibaca pada baris-baris tabel horizontal. Bentuk dari fungsi HLOOKUP adalah =HLOOKUP(lookup_value;table_array;row_index_num;range_lookup).

Keterangan:

Lookup_value, adalah alamat sel dari suatu kolom tab yang digunakan sebagai kunci pembacaan tabel.

Table_array, adalah nama range tabel yang akan dibaca, dimana kolom pertama dalam nama range tabel tersebut harus berisi nilai kunci pembanding yang akan dibandingkan dengan nilai kunci pada tabel induk. Data-data dalam tabel data yang diberi nama range harus diurutkan terlebih dahulu dengan metode pengurutan data secara ascending (pengurutan data secara terbalik).

Row_index_num, adalah nomor urut baris yang harus digunakan sebagai penentu posisi atau nomor urut baris pada tabel data yang akan dibaca.

Contoh: Perhatikan data dalam tabel berikut ini:

96

Langkah-langkah menggunakan fungsi HLOOKUP adalah sebagai berikut:

1) Langkah pertama adalah mengurutkan data secara ascending pada tabel diatas (pembacaan data mulai dari kiri ke kanan atau horizontal). Untuk mengurutkan data secara ascending caranya sebagai berikut:

a. Seleksi range sel yang berisi nilai-nilai yang akan diurutkan. Pastikan bahwa judul baris tabel tidak disertakan dalam area seleksi.

97

b. Klik tab Home –> Grup Editing –> Sort & Filter, lalu pilih perintah Custom Sort untuk membuka kotak dialog Sort.

98

c. Setelah itu akan muncul kotak dialog Sort. Pada kotak dialog Sort, klik Options maka akan muncul kotak dialog Sort Options kemudian pilih pilihan Sort Left To Right untuk mengurutkan data tabel dari kiri ke kanan. Lalu klik OK untuk kembali ke kotak dialog Sort.

99

d. Kemudian pada kotak dialog Sort, pilih Row 1 pada bagian Row untuk mengurutkan data tabel berdasarkan data baris pertama (row 1).

100

e. Setelah itu, pilih A to Z pada bagian kolom order untuk mengurutkan data secara ascending.

101

f. ika sudah kemudian akhir dengan klik OK untuk menutup kotak dialog Sort dan perhatikan hasil pengurutan data tabel akan menjadi seperti berikut:

102

2) Setelah itu Seleksi range sel yang berisi data pada tabel diatas yaitu sel B1 sampai dengan E3. Pastikan bahwa judul kolom tabel tidak disertakan dalam area seleksi.

103

3) Kemudian klik kotak Name Box dan ketik nama range, sebagai contoh kita beri nama  rangenya dengan nama DATA lalu tekan enter.

104

4) Selanjutnya kita akan dapat menggunakan fungsi HLOOKUP. Pada kolom C7, C8, C9, C10, C11, C12 dan kolom D7, D8, D9, D10, D11, D12 menggunakan rumus fungsi HLOOKUP.

105

Rumus fungsi HLOOKUP pada kolom C dan D pada tabel diatas dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

106

Keterangan:

Angka 2 pada rumus diatas adalah nomor urut baris nama barang (baris ke-2).

107

Keterangan:

Angka 3 pada rumus diatas adalah nomor urut baris harga (baris ke-3).

Fungsi Logika pada Microsoft Excel

Fungsi logika adalah fungsi yang digunakan untuk menyatakan kondisi benar atau salah. Fungsi ini bersifat kualitatif, misalnya: ya-tidak, lulus-tidak lulus, baik-buruk, dan lain-lain. Ada beberapa fungsi yang merupakan kriteria/syarat dari fungsi logika. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan dijelaskan masing-masing bagian dari fungsi logika pada microsoft excel beserta contohnya.

1. Fungsi IF, digunakan untuk menguji suatu syarat tertentu apakah syarat tersebut terpenuhi (kondisi benar atau sebaliknya). Bentuk dari fungsi IF adalah =IF(logical_test;[value_if_true];[value_if_false]).

Keterangan:

Logical_test, adalah nilai atau syarat yang diuji untuk menghasilkan nilai true atau false.

Value_if_true, adalah nilai yang akan dihasilkan apabila logika bernilai benar (syarat terpenuhi).

Value_if_false, adalah nilai yang akan dihasilkan apabila logika bernilai salah (syarat tidak terpenuhi).

Contoh 1: Jika nilai siswa lebih dari 60 maka hasilnya LULUS dan jika nilai siswa sebaliknya (kurang dari 60) maka hasilnya GAGAL.

80

Rumus pada kolom C2, C3, C4, C5, dan C6 dapat dilihat dalam tabel berikut:

81

Contoh 2: Jika nilai A siswa lebih dari 60 & nilai B siswa lebih dari 60 maka hasilnya LULUS dan jika nilai A & nilai B siswa sebaliknya (kurang dari 60) maka hasilnya GAGAL.

82

Rumus pada kolom E2, E3, E4, E5, dan E6 dapat dilihat dalam tabel berikut:

83

2. Fungsi AND, digunakan untuk menghasilkan nilai true jika semua argument yang terpasang bernilai benar, dan menghasilkan nilai false jika ada satu atau lebih argument bernilai salah. Bentuk dari fungsi AND adalah =AND(logical1;logical2;…).

Keterangan:

Logical1;logical2;… adalah kondisi yang akan diuji atau alamat ael yang mengandung nilai logical. Argument ini hanya memiliki batas 255 argumen.

Contoh:

84

Contoh: penggunaan fungsi AND dan IF secara bersamaan.

85.png

3. Fungsi OR, digunakan untuk menghasilkan TRUE jika beberapa argument bernilai benar dan menghasilkan FALSE jika semua argument bernilai salah. Bentuk dari fungsi OR adalah =OR(logical1;[logical2];…)

Keterangan:

Logical1;[logical2];… adalah kondisi yang akan diuji atau kalimat sel yang mengandung nilai logika. Argument ini hanya memiliki batas 255 argumen.

Contoh:

86

4. Fungsi NOT, digunakan untuk menghasilkan nilai logika kebalikan dari kondisi logika yang diuji. Bentuk dari fungsi NOT adalah =NOT(logical).

Keterangan:

Logical, adalah nilai atau argument yang dapat menghasilkan nilai TRUE atau FALSE. Jika logical bernilai salah maka menghasilkan nilai TRUE, begitu juga sebaliknya.

Contoh:

87

Fungsi Date dan Time (tanggal dan waktu) pada Microsoft Excel

Ada banyak fungsi pada microsoft excel yang berhubungan dengan tanggal dan waktu. Fungsi-fungsi terssebut disebut dengan fungsi date & time (tanggal dan waktu). Salah satu fungsi yang termasuk bagian dari fungsi date & time adalah fungsi NOW, yaitu fungsi untuk menghasilkan data tanggal dan waktu yang berlaku hari ini. Jadi, jika kamu menulis =NOW() di kolom tabel lalu tekan enter maka akan memunculkan tanggal dan waktu yang sedang berlaku. Fungsi-fungsi logika lainnya akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Fungsi NOW, digunakan untuk menghasilkan nilai data tanggal dan waktu yang berlaku hari ini. bentuk dari fungsi NOW adalah =NOW()

Contoh:

54

Rumus yang diketikkan pada kolom A1 dapat dilihat dalam tabel berikut:

55

2. Fungsi TODAY, digunakan untuk meneghasilkan nilai seri data tanggal yang berlaku hari ini sesuai dengan waktu yang berlaku pada sistem komputer. Bentuk dari fungsi TODAY adalah =TODAY()

Contoh:

56

Rumus pada kolom A1 dapat dilihat dalam tabel berikut:

57

3. Fungsi DATE, digunakan untuk menuliskan tanggal dan umumnya digunakan pada rumus-rumus yang berkaitan dengan penulisan data tanggal. Bentuk dari fungsi DATE adalah =DATE(year;month;day)

Keterangan:

Year, adalah nilai tahun yang dapat dinyatakan dengan nilai dari 1900 sampai dengan 9999.

Month, diisi dengan bulan yang diinginkan.

Day, diisi dengan tanggal yang diinginkan.

Contoh:

58

Rumus pada kolom A1 dapat dilihat pada tabel berikut:

59

4. Fungsi TIME, digunakan untuk mencari nilai data waktu. Bentuk dari fungsi TIME adalah =TIME(hour;minute;second)

Keterangan:

Hour, adalah suatu bilangan dimulai dari angka 0 sampai dengan 23 yang menunjukan nilai jam (hour).

Minute, adalah suatu bilangan dimulai dari angka 0 sampai dengan 59 yang menunjukan nilai menit (minute).

Second, adalah suatu bilangan dimulai dari angka 0 sampai dengan 59 yang menunjukan nilai detik (second).

Contoh:

60

Rumus pada kolom A1 dan A2 dapat dilihat dalam tabel berikut:

61

5. Fungsi HOUR, digunakan untuk menghasilkan nilai jam (hour). Nilai numeric jam tampil sebgai bilangan bulat antara 0 (12:00 A.M) sampai 23 (11:00 P.M). bentuk dari fungsi HOUR adalah =HOUR(serial_number)

Keterangan:

Serial_number, adalah alamat sel yang berisi data waktu atau data waktu yang dituliskan dalam bentuk teks. Untuk data waktu yang dituliskan dalam bentuk teks secara otomatis Ms. Excel akan mengubahnya kedalam bentuk angka seri waktu.

Contoh:

62

Rumus pada kolom A1 dan A2 dapat dilihat dalam tabel berikut:

63

6. Fungsi YEAR, digunakan untuk menghasilkan nilai numeric tahun. Nilai numeric diberikan sebagai bilangan bulat mulai dari nilai 1900 sampai dengan 9999. Bentuk dari fungsi YEAR adalah =YEAR(serial_number)

Keterangan:

Serial_number, adalah alamat sel yang berisi data tanggal. Data tanggal yang berbentuk teks secara otomatis Ms. Excel akan mengubahnya kedalam bentuk angka seri tanggal.

Contoh:

64

Rumus pada kolom A1 dan A2 dapat dilihat dalam tabel berikut:

65

7. Fungsi EDATE, digunakan untuk menghasilkan nilai seri tanggal dengan cara menghitung jumlah bulan sebelum atau setelah tanggal tertentu. Bentuk dari fungsi EDATE adalah =EDATE(start_date;months)

Keterangan:

Start_date, adalah sebuah data awal yang mewakili tanggal awal.

Months, adalah jumlah bulan sebelum atau sesudah tanggal awal. Jika nilainya positif maka mencari data tanggal setelah data tanggal awal. Jika nilainya negated maka mencari data tanggal sebelum data tanggal awal.

Contoh:

66

Rumus pada kolom A1 dan A2 dapat dilihat dalam tabel berikut:

67

8. Fungsi DATEVALUE, digunakan untuk menghasilkan data numeric dari suatu data tanggal yang penulisannya dalam bentuk teks. Bentuk dari fungsi DATEVALUE adalah =DATEVALUE(date_text)

Keterangan:

Date_text, adalah data tanggal yang dalam pengetikan dijadikan data teks.

Contoh:

68

Rumus pada kolom A1 dan A2 dapat dilihat dalam tabel berikut:

69

9. Fungsi DAY, digunakan untuk menghasilkan nilai numeric dalam satu bulan. Nilai dimulai dari 1 sampai dengan 31. Bentuk dari fungsi DAY adalah =DAY(serial_number)

Keterangan:

Serial_number, adalah data tanggal, alamat sel yang berisi data tanggal atau data tanggal yang dituliskan dalam bentuk teks seperti “27-11-89” atau “21-Sep-1989”. Untuk data tanggal yang dituliskan dalam bentuk tesk, MS. Excel secara otomatis akan mengubahnya kedalam angka seri tanggal.

Contoh:

70

Rumus pada kolom A1 dan A2 dapat dilihat dalam tabel berikut:

71

10. Fungsi MONTH, digunakan untuk menghasilkan nilai numeric bulan dalam satu tahun. Nilai numeric bulan diberikan sebagai bilangan bulat mulai dari 1 (Januari) sampai dengan 12 (Desember). Bentuk dari fungsi MONTH adalah =MONTH(serial_number).

Keterangan:

Serial_number, adalah alamat sel yang berisi data tanggal atau data tanggal yang dituliskan dalam bentuk teks.

Contoh:

72

Rumus pada kolom A1 dan A2 dapat dilihat dalam tabel berikut:

73

11. Fungsi EOMONTH, digunakan untuk menghasilkan nilai seri data tanggal untuk hari terakhir dari suatu bulan dengan menghitung jumlah bulan sebelum atau sesudah tanggal tertentu. Bentuk dari fungsi EOMONTH adalah =EOMONTH(start_date;months).

Keterangan:

Start_date, adalah data tanggal awal.

Months, adalah jumlah bulan sebelum atau sesudah tanggal awal. Jika nilainya positif maka mencari data tanggal setelah data tanggal awal. Jika nilainya negative maka mencari data tanggal sebelumnya.

Contoh:

74

Rumus pada kolom A1 dan A2 dapat dilihat dalam tabel berikut:

75

12. Fungsi MINUTE, digunakan untuk menghasilkan nilai menit yang akan ditampilkan sebagai bilangan bulat antara 0 sampai dengan 59. Bentuk dari fungsi MINUTE adalah =MINUTE(serial_number).

Keterangan:

Serial_number, adalah alamat sel yang berisi data waktu atau data waktu yang dituliskan dalam bentuk teks seperti “22:45:00” atau “10:49:00 PM”. Untuk data waktu yang ditulis dalam bentuk teks, Ms. Excel secara otomatis akan mengubahnya kedalam bentuk angka seri waktu.

Contoh:

76

Rumus pada kolom A1 dan A2 dapat dilihat dalam tabel berikut:

77

13. Fungsi SECOND, digunakan untuk menghasilkan nilai numeric detik. Nilai detik akan ditampilkan sebagai bilangan bulat antara 0 sampai dengan 59. Bentuk dari fungsi SECOND adalah =SECOND(serial_number).

Keterangan:

Serial_number, adalah alamat sel yang berisi data waktu atau data waktu yang dituliskan dalam bentuk teks seperti “22:45:00” atau “10:49:00 PM”. Untuk data waktu yang ditulis dalam bentuk teks, Ms. Excel akan mengubahnya secara otomatis kedalam bentuk angka seri waktu.

Contoh:

78

Rumus pada kolom A1 dan A2 dapat dilihat dalam tabel berikut:

79

 

 

 

 

Fungsi string (fungsi text) di Microsoft Excel

1. Fungsi LEFT, digunakan untuk mengambil beberapa karakter pada suatu data teks dari posisi sebelah kiri. Bentuk dari fungsi LEFT adalah =LEFT(text;num_chars)

Keterangan:

Text, adalah data atau alamat sel yang akan diambil sebagian karakternya. Jika data berupa teks, maka harus diapit dengan tanda petik ganda (“…”).

Num_chars, adalah jumlah digit karakter yang akan diambil dari data. Nilai chars harus memiliki jumlah karakter lebih dari atau sama dengan nol. Jika num_chars melebihi panjang teks, maka akan menghasilkan isi dari seluruh data.

Contoh: Perhatikan data berikut:

43

Rumus dari fungsi LEFT pada kolom C6, C7, dan C8 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

44

Catatan:

Spasi dan tanda baca titik (.), koma (,), minus (-), dan tanda baca lainnya merupakan karakter yang harus dihitung.

2. Fungsi RIGHT, digunakan untuk mengambil beberapa karakter pada suatu data teks dari posisi sebelah kanan. Bentuk dari fungsi RIGHT adalah =RIGHT(text;number_chars)

Keterangan:

Text, adalah data atau alamat sel yang akan diambil sebagian karakternya. Jika data berupa teks, maka harus diapit dengan tanda petik ganda (“…”).

Num_chars, adalah jumlah digit karakter yang akan diambil dari data. Nilai chars harus memiliki jumlah karakter lebih dari atau sama dengan nol. Jika num_chars melebihi panjang teks, maka akan menghasilkan isi dari seluruh data.

Contoh: Perhatikan data berikut:

45

Rumus dari fungsi RIGHT pada kolom C6, C7, dan C8 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

46

Catatan:

Spasi dan tanda baca titik (.), koma (,), minus (-), dan tanda baca lainnya merupakan karakter yang harus dihitung.

3. Fungsi MID, digunakan untuk mengambil beberapa karakter dari suatu data yang posisinya berada ditengah dari data tersebut (tidak termasuk karakter nomor 1 dan terakhir). Bentuk dari fungsi MID adalah =MID(text;start_num;num_chars)

Keterangan:

Text, adalah data atau alamat sel yang akan diambil sebagian karakternya.

Start_num, adalah numeric yang menunjukan posisi dimulainya pengambilan karakter yang dihitung dari posisi sebelah kiri. Jika nilainya lebih besar dari panjangnya karakter, maka akan menghasilkan nilai kosong dan jika nilainya lebih kecil dari 1, maka akan menghasilkan #VALUE!

Num_chars, adalah jumlah atau banyaknya karakter yang diambil. Jika nilainya negative, maka akan menghasilkan nilai #VALUE!

Contoh: Perhatikan data berikut:

47

Rumus dari fungsi MID pada kolom C6, C7, dan C8 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

48

4. Fungsi LEN, digunakan untuk menghitung panjang/jumlah karakter pada data atau alamat sel. Bentuk dari fungsi LEN adalah =LEN(text)

Keterangan:

Text, adalah data atau alamat sel yang akan dihitung jumlah karakternya.

Contoh: perhatikan data berikut:

49

Rumus dari fungsi LEN pada kolom B2, B3, dan B4 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

50

5. Fungsi TEXT, digunakan untuk mengubah nilai numeric menjadi data teks yang secara otomatis rata kiri dan sekaligus menampilkannya dengan format angka tertentu. Bentuk dari fungsi TEXT adalah =TEXT(value;format_text).

Keterangan:

Value, adalah nilai numeric, sebuah rumus yang menghasilkan nilai numeric atau alamat sel yang berisi nilai numeric.

Format_text, adalah bentuk format untuk argumen nilai, dan tidak boleh berisi tanda asterisk (*).

Contoh: Perhatikan data berikut:

51

Rumus dari fungsi TEXT pada kolom B2, B3, dan B4 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

53

6. Fungsi VALUE, digunakan untuk mengubah data teks menjadi data angka yang secara otomatis rata kanan. Bentuk dari fungsi VALUE adalah =VALUE(text).

Keterangan:

Text, adalah data teks yang penulisannya diapit dengan tanda petik ganda (“…”).

Contoh:

52

 

 

 

 

Mengenal Fungsi Statistik Microsoft Excel

1. Fungsi MIN, digunakan untuk mencari nilai minimal atau terkecil dari suatu bilangan. Bentuk dari fungsi MIN adalah =MIN(number_1;number_2;…).

Keterangan:

Number_1;number_2;…, merupakan bilangan atau alamat range yang berisi data numeric.

Contoh: pada kolom C6 menghasilkan angka 199 yang merupakan nilai terkecil dari range B2 sampai dengan C5. Rumus didalam kolom C6 adalah =MIN(A2:C5)

39

2. Fungsi MAX, digunakan untuk mencari nilai terbesar dari suatu bilangan. Bentuk dari fungsi MAX adalah =MAX(number_1;number_2;…).

Keterangan:

Number_1;number_2;…, merupakan bilangan atau alamat range yang berisi data numeric.

Contoh: pada kolom C6 menghasilkan angka 876 yang merupakan nilai terbesar dari range B2 sampai dengan C5. Rumus didalam kolom C6 adalah =MAX(A2:C5)

40

3. Fungsi AVERAGE, digunakan untuk mencari nilai rata-rata dari suatu bilangan. Bentuk dari fungsi MAX adalah =AVERAGE(number_1;number_2;…).

Keterangan:

Number_1;number_2;…, merupakan bilangan atau alamat range yang berisi data numeric.

Contoh: pada kolom B6 menghasilkan angka 431,75 yang merupakan nilai rata-rata dari range B2 sampai dengan B5. Rumus didalam kolom B6 adalah =AVERAGE(B2:B5)

41

4. Fungsi COUNT, digunakan untuk menghitung jumlah sel yang hanya berisi data numeric. Bentuk dari fungsi COUNT adalah =COUNT(number_1;number_2;…).

Keterangan:

Number_1;number_2;…, merupakan bilangan atau alamat range yang berisi data numeric.

Contoh: Perhatikan data berikut:

42

Dari data di atas pada kolom E7 menghasilkan angka 3 yang merupakan jumlah sel yang berisi data numeric dari range A2 sampai dengan A5, yaitu 5, 4, dan 7. Rumus didalam kolom E7 adalah =COUNT(A2:A5). Sedangkan pada kolom E8 menghasilkan angka 3 yang merupakan jumlah sel yang berisi data numeric dari range B2 sampai dengan B5, yaitu 30,45, 4 Kg, dan Rp.7000. Rumus didalam kolom E8 adalah =COUNT(B2:B5)

 

Mengenal Fungsi Matematik Microsoft Excel

1. Fungsi SUM, digunakan untuk menjumlah/mentotalkan data dalam range.

Contoh: Ketikkan =SUM(B2:B5) pada kolom B6 lalu klik enter maka hasilnya adalah 18 dan ketikkan =SUM(C2:C6) pada kolom C6 lalu klik enter maka hasilnya adalah 14.

2.20

Cara lain dapat dilakukan dengan ketikkan =SUM(7;2;5;4) pada kolom B6 lalu klik enter maka hasilnya adalah 18 dan ketikkan =SUM(4;2;5;3) pada kolom C6 lalu klik enter maka hasilnya adalah 14.

2. Fungsi SUMIF, digunakan untuk menjumlahkan data numerik yang memenuhi kriteria tertentu. Bentuk dari fungsi SUMIF adalah =SUMIF(range;kriteria;sum_range).

Keterangan:

Range, merupakan range yang akan di uji.

Kriteria, merupakan syarat yang ditentukan.

Sum range, merupakan alamat range data yang akan dijumlahkan.

Contoh: Perhatikan data dibawah ini:

22

Pada kolom G, nilai 418500, 35, dan 1963000 diperoleh dengan menggunakan fungsi SUMIF. Rumusnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

23

3. Fungsi SQRT, digunakan untuk mencari akar pangkat 2 dari suatu bilangan. Bentuk dari fungsi SQRT adalah =SQRT(number).

Keterangan:

Number, merupakan bilangan positif yang dapat berupa data numeric atau alamat sel atau rumus yang menghasilkan data numeric.

Contoh: Perhatikan data dibawah ini:

24

Nilai akar pangkat 2 dari 25, 16, dan 9 adalah 5, 4, dan 3. Nilai akar pangkat 2 dicari dengan menggunakan rumus SQRT seperti dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

25

4. Fungsi SUBTOTAL, digunakan untuk mengevaluasi statistik sekumpulan data. Bentuk dari fungsi SUBTOTAL adalah =SUBTOTAL(Number_function;alamat_sel).

Keterangan:

Number_function, berupa nilai numerik 1 sampai dengan 11 yang merupakan kode fungsi untuk menentukan jenis fungsi nilai subtotal.

Alamat_sel, merupakan range alamat sel yang akan dicari nilai subtotalnya.

Untuk mencari nilai subtotal pada sebuah daftar atau database, berikut ini adalah kode dari number function:

26

Contoh: Perhatikan data dibawah ini:

27

Nilai maksimal dalam nilai adalah 4, dan nilai rata-rata dari data nilai adalah 2,5. Nilai maksimal dan nilai rata-rata tersebut diperoleh dengan menggunakan rumus seperti dalam tabel berikut:

28

5. Fungsi ROUND, digunakan membulatkan sebuah angka. Bentuk dari fungsi ROUND adalah =ROUND(number;jumlah_digit).

Keterangan:

Number, merupakan angka yang akan dibulatkan.

Jumlah_digit, merupakan jumlah yang akan dibulatkan, jika jumlahnya positif maka angka di belakang koma yang akan dibulatkan, dan jika jumlahnya negatif maka angka di depan koma yang akan dibulatkan.

Contoh: Perhatikan data dibawah ini:

29

Pada kolom D, nilai 2711,67, 27100 dan 271000 diperoleh dengan menggunakan fungsi ROUND. Rumusnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

30

6. Fungsi ROUNDDOWN dan ROUNDUP

Fungsi ROUNDDOWN, digunakan unttuk membulatkan sebuah angka ke bawah.

Fungsi ROUNDUP, digunakan untuk membulatkan sebuah angka ke atas.

Bentuk fungsi ROUNDDOWN dan ROUNDUP adalah sebagai berikut:

=ROUNDDOWN(number;jumlah_digit)

=ROUNDUP(number;jumlah_digit)

Keterangan:

Number, merupakan bilangan yang akan dibulatkan.

Jumlah_digit, merupakan jumlah digit pembulatan di belakang atau di depan tanda decimal.

Contoh:

31

7. Fungsi ROMAN, digunakan untuk mengubah bilangan menjadi format bilangan romawi. Bentuk dari fungsi ROMAN adalah =ROMAN(x;format).

Keterangan:

X, merupakan bilangan yang akan diubah menjadi bentuk romawi. Jika x memiliki nilai negative atau lebih besar dari 3999 maka akan ditampilkan kode kesalahan #VALUE!

Format, merupakan kode tipe format yang terdiri dari beberapa tipe sebagai berikut:

32

Contoh:

33

8. Fungsi INT, digunakan untuk membulatkan bilangan pecahan dengan sistem pembulatan ke bawah bilangan terdekat. Bentuk dari fungsi INT adalah =INT(x).

Keterangan:

X, merupakan bilangan pecahan yang akan dibulatkan.

Contoh:

34

9. Fungsi MOD, digunakan untuk mendapatkan hasil sisa pembagian (nilai modulus). Bentuk dari fungsi MOD adalah =MOD(number;devisor).

Keterangan:

Nilai x = number, merupakan bilangan yang dibagi yang berisi data numeric atau rumus yang menghasilkan nilai numeric.

Nilai y = devisor, merupakan bilangan pembagi yang berisi data numeric atau rumus yang menghasilkan nilai numeric.

35

10. Fungsi COS, digunakan untuk menghasilkan nilai cosinus x, dimana x harus dinyatakan dalam satu radian. Untuk mengubah nilai sudut dari derajat ke radian, kalikan sudut derajat dengan nilai PI()/180. Bentuk dari fungsi COS adalah =COS(number).

Keterangan:

Number (argument x), bisa diwakili dengan alamat sel atau rumus.

Contoh:

36

11. Fungsi COUNTIF, digunakan untuk menghitung jumlah sel yang memenuhi syarat/kriteria. Bentuk dari fungsi COUNTIF adalah =COUNTIF(alamat_sel;kriteria).

Keterangan:

Alamat_sel, merupakan alamat range yang akan dihitung jumlah selnya.

Kriteria, merupakan syarat yang ditentukan atau argument yang dapat berupa data numeric, ekspresi, atau teks.

Contoh: pada kolom C6 menghasilkan angka 3 yang merupakan hasil perhitungan jumlah sel dalam range A1 sampai dengan C5 yang memiliki nilai “EE”. Rumus didalam kolom C6 adalah =COUNTIF(A1:C5;”EE”)

37

Contoh lain: pada kolom C6 menghasilkan angka 3 yang merupakan hasil perhitungan jumlah sel dalam range A1 sampai dengan C5 yang memiliki nilai “>=500”. Rumus didalam kolom C6 adalah =COUNTIF(A1:C5;”>=500″)

38

Selesai. Semoga bermanfaat!

Mengenal Grup Number Pada Tab Home di Microsoft Excel

1. Accounting Number Format, digunakan untuk memformat data angka dengan menambahkan simbol mata uang.

2.13

Contohnya dapat dilihat dibawah ini:

2.14

2. Percent Style, digunakan untuk memformat data angka dalam bentuk persen.

2.15

3. Comma Style, digunakan untuk memformat data angka dengan tanda pemisah titik (jika setting regional komputernya adalah setting bahasa indonesia).

2.16

4. Increase Decimal, digunakan untuk menambah jumlah digit desimal.

2.17

5. Decrease Decimal, digunakan untuk mengurangi jumlah digit desimal.

2.18

6. Number Format, terdiri dari beberapa perintah yang akan dipaparkan sebagai berikut:

  • General, berfungsi untuk menormalkan format data angka/tes.
  • Number, berfungsi untuk memformat data numerik dengan format standar.
  • Currency, berfungsi untuk memformat data dengan format mata uang.
  • Accounting, berfungsi untuk memformat data numerik dengan format akuntasi.
  • Short date, berfungsi untuk memformat data tanggal menjadi format pendek.
  • Long date, berfungsi untuk memformat data tanggal menjadi format panjang.
  • Time, berfungsi untuk memformat data numerik dengan format waktu.
  • Percentace, berfungsi untuk memformat data numerik dengan format persen.
  • Fraction, berfungsi untuk memformat data numerik menjadi data pecahan.
  • Scientific, berfungsi untuk memformat data numerik dengan format ilmiah.
  • Text, berfungsi untuk memformat data numerik menjadi teks.

untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

2.19

Semoga bermanfaat!

 

 

 

Cara Membuat Hubungan Data Antar Worksheet di Microsoft Excel

Hubungan yang dimaksud disini adalah hubungan yang mana jika data sel di worksheet sumber di isi atau diubah maka data sel di worksheet tujuan pun akan berubah mengikuti data pada sel sumber. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada langkah-langkah berikut ini:

1. Kita misalkan bahwa sheet 1adalah worksheet sumber, dan sheet 2 adalah worksheet tujuan.

2. Aktif di sheet 2 kemudian pilih sel yang akan dihubungkan, misalnya sel A1, lalu isikan sel A1 dengan tanda sama dengan (=).

2.10

3. Setelah itu, pada sheet 1 pilih sel yang akan dihubungkan (sel sudah terisi data), misalnya sel B1.

2.11

4. Jika sudah, kemudian klik enter, maka secara otomatis data di sel B1 tercopy di sel A1.

2.12

Semoga bermanfaat!

 

Cara Membuat Hubungan Data Antar Sel dalam Satu Worksheet di Microsoft Excel

Hubungan yang dimaksud disini adalah hubungan yang mana jika data di sel sumber di isi atau diubah maka data di sel tujuan pun akan berubah mengikuti data pada sel sumber. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada langkah-langkah berikut ini:

1. Kita misalkan bahwa sel A1 adalah sel sumber, dan sel B1 adalah sel tujuan.

2. Ketikkan =A1 pada sel B1.

2.1

3. Setelah itu klik enter maka pada sel B1 akan terisi angka nol (terisi angka nol karena sel A1 nya belum diisi data atau masih kosong).

2.2

4. Selanjutnya, jika isi di sel A1 berubah maka secara otomatis isi di sel B1 juga ikut berubah. Sebagai contoh, jika kita isikan sel A1 dengan “Isi sel A1”

2.3

5. Kemudian klik enter, maka isi di sel B2 akan terisi isi dengan “Isi sel A1” juga.

2.4

CARA LAIN MEMBUAT HUBUNGAN DATA ANTAR SEL DALAM SATU WORKSHEET

1. Kita misalkan bahwa sel A1 adalah sel sumber, dan sel B1 adalah sel tujuan.

2. Klik sel sumber, dalam contoh disini sel sumbernya adalah A1.

2.5

3. Setelah itu, pada tab Home, klik Copy yang terdapat dalam grup Clipboard.

2.6

4. Kemudian klik sel tujuan, dalam contoh disini sel tujuannya adalah B1.

2.7

5. Pada tab Home, klik Copy yang terdapat dalam grup Clipboard.

2.8

6. Maka hasilnya seperti berikut:

2.9

Semoga bermanfaat!

Cara Memproteksi File Workbook di Microsoft Excel

Memproteksi file workbook atau file dokumen microsoft excel dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Lakukan penyimpanan file workbook dengan memilih tab File –> Save As –> Computer –> Browse sehingga muncul kotak dialog Save As.

2. Pilih tombol tools di sebelah kiri tombol save, kemudian pilih tombol perintah General Option.

1.96

3. Setelah itu akan muncul kotak dialog General Option, masukkan password pada kotak isian Password to open lalu klik Ok.

1.97

Keterangan:

  • Password to modify, artinya orang lain masih bisa membuka file tersebut, tetapi tidak dapat mengubah isinya.
  • Read-only recomended, artinya orang lain dapat membuka file tersebut dengan status Read-only dan mengubah isi file tersebut, tetapi tidak dapat menyimpan dengan nama yang sama.

4. Maka akan muncul kotak dialog Confirm Password, masukkan kembali password yang sama pada kotak dialog Confirm Password lalu klik Ok.

1.98

5. Lanjutkan dengan menentukan lokasi folder dimana file tersebut akan disimpan.

6. Klik file name, isikkan nama file, misalnya kita namai filenya Manajemen Data Karyawan, kemudian akhiri dengan klik save.

1.99

Semoga bermanfaat!